Sebelumnya kami telah memposting tentang Analisis Rasio Laporan keuangan. Pada postingan kali ini, kami akan memenuhi tugas kelompok berikutnya untuk menganalisis Laporan Keuangan tersebut dengan Analisa Sumber dan Penggunaan Dana
Nama Anggota :
Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapenta (49210389)
Kelas : 3DA01
Dibawah ini adalah Laporan Perubahan Neraca 31 Des 2010 - 31 Des 2011
Jumlah Deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp 68.362.666.780. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp 140.038.819.641. Maka Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas adalah sebagai berikut:
Analisa : Dari Laporan Sumber dan Penggunaan Dana tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2011 penggunaan dana yang paling menonjol adalah untuk persediaan dan pembayaran kas deviden.
Laman
Rabu, 15 Mei 2013
Minggu, 28 April 2013
ANALISA RASIO LAPORAN KEUANGAN
Sebelumnya kami telah memposting contoh Laporan Keuangan dari PT Mondem Indonesia untuk dianalisa dengan analisa perbandingan laporan keuangan. Pada postingan kali ini, kami akan memenuhi tugas kelompok berikutnya untuk menganalisa Laporan Keuangan tersebut dengan Analisa Rasio.
Nama Anggota :
Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapenta (49210389)
Kelas : 3DA01
Nama Anggota :
Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapenta (49210389)
Kelas : 3DA01
RATIO LIKUIDITAS
1. Current Ratio =
Harta Lancar / Hutang Lancar
Current ratio tahun 2011= (Rp. 671.882.437.539 / Rp. 110.452.261.687) x 100% = 608,3%
Current ratio tahun 2010 =
(Rp.
610.789.437.218 / Rp. 98.762.035.129) x 100% = 618,4%
Analisis : Current Ratio dari data diatas dapat ditentukan bahwa
current ratio perusahaan tersebut adalah 6:1 atau 600% yang berarti bahwa
jumlah aktiva lancar ada enam kali dari jumlah hutang lancar atau setiap Rp.1 hutang lancar dijamin dengan Rp/ 6
aktiva lacar atau Rp. 1 modal kerja jadi current ratio pada tahun 2010 adalah
sebesar 618,4% dan pada tahun 2011 adalah sebesar 608,3%.
2. Cash ratio = (Kas + Surat berharga)/
Hutang Lancar
Cash
Ratio tahun 2011 = (Rp. 89.862.335.910 + 0) / Rp. 110.452.261.687 = 813,6%
Cash Ratio tahun 2010 =(Rp. 129.104.545.843 + 0) / Rp. 98.762.035.129 = 130,72%
Analisis : dari
data diatas dapat ditentukan bahwa cash ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah
sebesar 130,72%dan 813,6%
3. Quick Ratio = ( Aktiva lancar –
Persediaan) / Hutang Lancar
Quick Ratio tahun
2011 =( Rp. 671.882.437.539. – Rp.278.433.445.457) / Rp. 110.452.261.687 = 356,2%
Quick ratio tahun 2010 =(Rp. 610.789.437.218 – Rp.
193.132.525.220) / Rp. 98.762.035.129 = 423%
Analisis : dari
data diatas dapat ditentukan bahwa Quick Ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah
sebesar 356,2% dan 423%.
RATIO SOLVABILITAS
1.
Ratio Modal dengan Aktiva :
2010 : Modal Sendiri / Total Aktiva = Rp 948.480.404.874 / Rp 1.047.238.440.003 =
0,905 = 90,5%
2011 : Modal Sendiri/ Total Aktiva = Rp 1.020.412.800.735 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,902 = 90,2%
Analisis: Ratio modal
dengan aktiva pada perusahaan dari data diatas adalah aktiva lebih besar
daripada modal. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 90,5% dan 2011 sebesar
90,2%. Persentase pada tahun 2011 lebih rendah dibanding tahun 2010.
2.
Ratio Modal dengan Aktiva Tetap
:
2010 : Modal Sendiri/ Aktiva Tetap =Rp 173.865.626.016 / Rp 436.449.002.785 = 0,398 = 39,8%
2011 : Laba Usaha/ Aktiva Tetap =Rp 193.065.034.262 / Rp 458.982.624.883 = 0,420 = 42%
Analisis : Ratio modal
sendiri dengan aktiva tetap pada perusahaan dari data diatas adalah aktiva
tetap lebih besar dari modal. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 39,8% dan
tahun 2011 sebesar 42%. Persentase ratio ini pada tahun 2011 lebih tinggi
daripada tahun 2010.
3.
Ratio Aktiva dengan Hutang
Jangka Panjang :
2010 : Aktiva Tetap/ Hutang Jangka Panjang =Rp 436.449.002.785/ Rp 41.592.045.669 = 10,49
2011 : Aktiva Tetap/ Hutang Jangka Panjang = Rp 458.982.624.883/ Rp 53.235.797.928 = 8,62
Analisis : Ratio aktiva
dengan Hutang jangka panjang pada perusahaan dari data di atas aktiva tetap
lebih besar daripada hutang jangka panjang. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar
10,49 dan tahun 2011 sebesar 8,62. Pada tahun 2010 memiliki ratio yang lebih
tinggi dibanding pada tahun 2011.
4.
Ratio Hutang Jangka Panjang
dengan Modal Sendiri :
2010 : Hutang Jangka
Panjang/ Modal
Sendiri = Rp 41.592.045.669/Rp 948.480.404.874 = 0,04 = 4%
2011 : Hutang Jangka
Panjang/ Modal
Sendiri = Rp 53.235.797.928/Rp 1.020.412.800.735 = 0,05 = 5%
Analisis : Ratio hutang
jangka panjang dengan modal pada perusahaan, dari data diatas modal lebih besar
daripada hutang jangka panjang. Pada tahun 2010 sebesar 4% sedangkan 2011
sebesar 5%. Ratio pada tahun 2011 lebih tinggi 1 % daripada tahun 2010.
5.
Ratio Total Hutang dengan Modal
Sendiri :
2010 : Total Hutang/ Modal Sendiri = Rp 98.762.035.129/Rp 948.480.404.874 = 0,104 = 10,4%
2011 : Total Hutang/ Modal Sendiri = Rp 110.452.261.687/Rp 1.020.412.800.735= 0,108 =
10,8%
Analisis : Ratio total
hutang dengan modal pada perusahaan, dilihat dari data di atas, modal lebih
besar daripada hutang. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 10,4% dan tahun
2011 sebesar 10,8%. Ratio tahun 2011 lebih tinggi 0,4% dari tahun 2010.
6.
Ratio Total Hutang dengan Total
Aktiva :
2010 : Total Hutang/ Total Aktiva= Rp 98.762.035.129 /Rp 1.047.238.440.003 =
0,094 = 9,4%
2011 : Total Hutang/ Total Aktiva= Rp 110.452.261.687/Rp 1.130.865.062.422 = 0,098 = 9,8%
Analisi : Ratio total hutang
dengan total aktiva pada perusahaan, dilihat dari data diatas, total aktiva
lebih besar daripada total hutang. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 9,4%
dan tahun 2011 sebesar 9,8%. Ratio pada tahun 2011 lebih tinggi 0,4% dari tahun
2010.
RATIO RENTABILITAS
1.
Ratio Laba Usaha dengan Aktiva
Usaha :
2010 : Laba Usaha/ Aktiva Usaha= Rp 173.865.626.016/Rp 1.047.238.440.003=
0,166 = 16,6%
2011 : Laba Usaha/ Aktiva Usaha = Rp 193.065.034.262/Rp 1.130.865.062.422=
0,170 = 17%
Analisis : dari data
diatas dapat ditentukan bahwa ratio laba usaha dengan aktiva usaha pada tahun
2010 dan 2011 adalah sebesar 16.6 % dan 17 %
2.
Perputaran Aktiva Usaha :
2010 : Penjualan/ Aktiva Usaha =Rp 1.466.938.711.851/Rp 1.047.238.440.003= 1,400 = 140%
2011 : Penjualan/ Aktiva Usaha = Rp
1.654.671.098.358/Rp 1.130.865.062.422 = 1,463 = 146,3%
Analisis : dari data
diatas dapat ditentukan bahwa perputaran aktiva usaha pada tahun 2010 dan 2011
adalah sebesar 140% dan 146.3%
3.
Gross Margin Ratio :
2010 : Laba Kotor/ Penjualan= Rp 543.904.030.122/Rp 1.466.938.711.851=
0,370 = 37 %
2011 : Laba Kotor/ Penjualan= Rp 601.326.048.646/Rp 1.654.671.098.358=
0,363 = 36,3%
Analisis
: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Gross Profit Margin pada tahun 2010
dan 2011 adalah sebesar 37% dan 36,3%
4.
Operating Margin Ratio :
2010 : Laba Usaha/ Penjualan=Rp 173.865.626.016/Rp 1.466.938.711.851=
0,118 = 11,8 %
2011 : Laba Usaha/ Penjualan= Rp 193.065.034.262/Rp 1.654.671.098.358= 0,116 = 11,6%
Analisis
: dari data diatas dapat ditwentukan bahwa Operating Margin Ratio pada tahun
2010 dan 2011 adalah sebesar 11,8% dan 11,6%
5. Net Margin Ratio :
2010 : (Laba Bersih – Pajak)/ Penjualan = (Rp 131.445.098.783 –
Rp 42.080.327.961)/ Rp 1.466.938.711.851 = 0,060 = 6 %
2011 : (Laba Bersih – Pajak)/ Penjualan = (Rp
140.038.819.641 –
Rp 50.103.933.205)/ Rp 1.654.671.098.358 = 0,054 = 5,4%
Analisis: dari data diatas dapat
ditentukan bahwa Net Margin Ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 6%
dan 5,4%
6. Operating Ratio :
2010 : (Harga Pokok – Biaya Operasi)/ Penjualan =(
Rp 923.034.681.729
– Rp 370.038.404.106)/Rp 1.466.938.711.851= 0,060 = 6 %
2011 : (Harga Pokok – Biaya Operasi
)/ Penjualan = ( Rp 1.053.345.049.712 – Rp 408.261.014.384)/Rp 1.654.671.098.358 = 0,054 = 5,4%
Analisis:
dari data diatas dapat ditentukan bahwa Operating Ratio pada tahun 2010 dan
2011 adalah sebesar 6% dan 5,4%
7. Rate of ROI :
2010 : Laba bersih (Sebelum
Pajak)/ Jumlah
Aktiva Usaha = Rp 173.525.426.744/ Rp 1.047.238.440.003 =
0,165 = 16,5 %
2011 : Laba bersih (Sebelum
Pajak) / Jumlah
Aktiva Usaha = Rp 190.142.752.846/ Rp 1.130.865.062.422 = 0,168 = 16,8%
Analisis:
dari data diatas dapat ditentukan bahwa Rate of ROI pada tahun 2010 dan 2011
adalah sebesar 16,5% dan 16,8%
8. Net Rate of ROI :
2010 : Laba Bersih (Sesudah
Pajak)/ Jumlah
Aktiva Usaha = Rp 131.445.098.783/Rp 1.047.238.440.003 = 0,125 = 12,5 %
2011 : Laba Bersih (Sesudah
Pajak)/ Jumlah
Aktiva Usaha = Rp 140.038.819.641/ Rp 1.130.865.062.422 = 0,123 = 12,3%
Analisis:
dari data diatas dapat ditentukan bahwa Net Rate of ROI pada tahun 2010 dan
2011 adalah sebesar 12,5 % dan 12,3%
9.
Rentabilitas Modal Sendiri :
2010 : Laba Bersih (Sesudah
Pajak) / Modal
Sendiri = Rp 131.445.098.783/Rp948.480.404.874
= 0,138 = 13,8 %
2011 : Laba Bersih (Sesudah
Pajak)/ Modal
Sendiri =Rp 140.038.819.641/ Rp 1.020.412.800.735 = 0,137 = 13,7%
Analisis:
dari data diatas dapat ditentukan bahwa Rentabilitas
Modal Sendiri pada
tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 13,8 % dan 13,7%
Senin, 08 April 2013
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Sebelumnya kami telah memposting contoh Laporan Keuangan dari PT Mondem Indonesia untuk dianalisa. Pada postingan kali ini, kami akan memenuhi tugas kelompok berikutnya untuk menganalisa Laporan Keuangan tersebut.
Nama Anggota :
Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapenta (49210389)
Nama Anggota :
Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapenta (49210389)
Analisa Laporan Keuangan
Analisa terhadap Neraca perbandingan dapat dilakukan dengan memperbandingkan perubahan yang terjadi dalam jumlah totalnya (keseluruhan), perubahan dalam sub total dan masing-masing pos secara individu dan memperbandingkan atau menghubungkan antara perubahan pos yang satu dengan perubahan pos-pos lainnya yang saling berkaitan atau yang mempunyai hubungan yang erat antara pos pos tersebut. Hasil dari analisa ini akan dapat membantu dalam mengambil keputusan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Laporan Keuangan Perbandingan
Hasil Analisa
- Dari neraca yang diperbandingkan antara akhir tahun 2010 dengan 2011, menunjukkan: Jumlah rupiah masing-masing aktiva, hutang dan modal serta jumlah total masing-masing golongan aktiva, hutang dan modal pada tanggal 31 desember 2010 dan 31 desember 2011 dengan perubahan-perubahannya.
- Dari perubahan (kenaikan da penurunan) dapat diketahui bahwa :
a. Aktiva lancar naik Rp. 61.093.000.321, sedangkan aktiva tidak lancar
naik pada Rp. 22.533.622.098, hutang jangka pendek naik sebesar Rp. 50.474.299
dan hutang jangka panjang naik sebesar Rp. 11.643.752.259 serta modal naik
sebesar Rp. 71.932.395.861. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan modal kerja
(modal kerja= aktiva lancar dikurangi hutang lancar) yang kemungkinan di
sebabkan oleh :
·
Diperolehnya keuntungan atau
laba
· Perubahan aktiva tetap menjadi
aktiva lancar melalui proses penjualan ataupun
penyusutan
· Diperolehnya hutang jangka
panjang atau liabilitas jangka panjang.
· Dengan adanya perubahan hutang
lancar menunjukkan adanya perbaikan posisi keuangan jangka pendek.
b. Aktiva naik sebesar Rp.83.626.622.429,
hutang naik sebesar Rp. 11.643.752.259, dan ekuitas naik sebesar Rp. 71.932.395.861.
c. Perubahan dalam jumlah-jumlah
rupiah seperti yang diterangkan diatas (a dan b), Nampak lebih jelas lagi
perubahan dalam prosentasenya. Aktiva lancar naik dengan 10% sedangkan
aktiva tidak lancar hanya naik 8 %, total aktiva naik sebesar 8% dan
hutang jangka pendek 0% dimana tidak naik dan tidak turun, dan hutang
jangka panjang naik sebesar 28 % dan ekuitas sebesar 8%. Hal ini
menunjukkan bahwa posisi keuangan jangka panjang dalam tahun 2011 lebih
baik daripada tahun 2010. Perubahan-perubahan dalam prosentase ini lebih
mendukung hasil analisa.
Dalam neraca yang
diperbandingkan tersebut diketahui pula prosentasenya masing-masing pos
terhadap jumlah aktiva ataupun jumlah hutang dan ekuitas. Data ini sangat
membantu bagi pengambilan keputusan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Analisis laporan laba rugi yang
di perbandingkan antara periode 2010 dan 2011 akan di peroleh berbagai kesimpulan yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan . di samping
itu diketahui tingkat perkembangan dan efesiensi yang telah di capai misalnya:
a. Dalam
tahun 2010, beban pokok yang di peroleh adalah 63% dan pada tahun 2011 beban
pokok yang diperoleh sebesar 64 %. Hal ini akan memperngaruhi laba kotornya..
b. Adanya kenaikan penjualan dapat mengakibatkan
perubahan naiknya laba bersih . walaupun bila dihubungkan dengan tingkat
penjualannya kan menghasilkan
presentasenya sama 12%.
c. Biaya
penjualan naik Rp 18,552,650,642
dan biaya umum & admin naik menjadi
Rp 19,669,959,636.
d. Laba
usaha yang di hasilkan pada tahun 2010 naik di 2011 menjadi Rp 193,065,034,262 kenaikan
nya hingga Rp
19,99,408,246.
e. Pada tahun 2010 ke 2011 laba berih tahunnan mengalami kenaikan yang tadinya
tahun 2010 sebesar Rp 131,445,098,783 pada tahun 2011 sebesar Rp 140,038,819,641.
Kenaikan itu sebesar Rp 8,593,720,858.
Dari hasil analisa tersebut dapat
disimpulkan bahwa :
1. Ditinjau
dari faktor likuiditas tahun 2011 lebih baik daripada likuiditas tahun 2010,
karena current ratio (aktiva lancar dibandingkan dengan hutang lancar) tahun
2010 sebesar 1068% (610.789.437.218 : 57.165.989.460
x 100%)yang berarti bahwa setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin dengan Rp
10,68 aktiva lancar atau dijamin Rp 10,68 modal kerja, sedang dalam tahun 2011
sebesar 1174% (671.882.437.539 : 57.216.463.759 x 100%)atau setiap Rp 1,-
hutang lancar dijamin dengan Rp 11,74 aktiva lancar.
2. Ditinjau
dari faktor solvabilitas tahun 2011 lebih solvabel daripada tahun 2010 karena
solvabilitas tahun 2011 (jumlah aktiva dibanding dengan jumlah hutang) ada
1023% (1.130.865.062.422 : 110.452.261.687 x 100%) sedang tahun 2010 hanya
1060% (1.047.238.440.003 : 98.758.035.129 x 100%).
3. Ditinjau
dari rentabilitas atau efisiensi perusahaan secara keseluruhan, maka tahun 2011
lebih efisen dibanding tahun 2010. Rentabilitas ekonomis tahun 2011 ada 8%
(1.130.865.062.422 : 1.047.238.440.003 x 100%) sedang tahun 2010 hanya 10%
(671.882.437.539 : 610.789.437.218 x 100%), rentabilitas modal sendiri (tanpa
memperhatikan beban pajak) dalam tahun 2011 19% (190.142.752.846 :
1.020.412.800.735 x 100%)dan tahun 2010 18% (173.525.426.744 : 948.480.404.874
x 100%).
CONTOH LAPORAN KEUANGAN
Kami mengambil Laporan Keuangan dari PT Mandom Indonesia per 31 Desember 2010-2011 sebagai tugas kelompok untuk dianalisa.
Nama Anggota :
Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapenta (49210389)
PT Mandom Indonesia Tbk berdiri sebagai perusahaan joint venture antara Mandom Corporation, Jepang dan PT The City Factory. Perseroan berdiri dengan nama PT Tancho Indonesia dan pada tahun 2001 berganti menjadi PT Mandom Indonesia Tbk.
Nama Anggota :
Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapenta (49210389)
PT Mandom Indonesia Tbk berdiri sebagai perusahaan joint venture antara Mandom Corporation, Jepang dan PT The City Factory. Perseroan berdiri dengan nama PT Tancho Indonesia dan pada tahun 2001 berganti menjadi PT Mandom Indonesia Tbk.
LAPORAN KEUANGAN
Laporan Rugi Laba PT Mondem Indonesia |
Neraca PT Mondem ndonesia
Sumber : http://www.mandom.co.id
|
Minggu, 31 Maret 2013
CONTOH LAPORAN KEUANGAN
Kami akan mengambil contoh Laporan Keuangan dari PT Asuransi
AXA Indonesia priode per 31 Desember 2009-2010 sebagai tugas kelompok kami
untuk dianalisis.
PT Asuransi AXA Indonesia (AXA General Insurance) merupakan
bagian dari AXA Group, salah satu perusahaan asuransi dan manajemen aset
terbesar di dunia yang didukung oleh 163.000 karyawan dan melayani 101 juta
nasabah di 57 negara.
PT Asuransi AXA
Indonesia beroperasi di bidang asuransi umum dengan jalur distribusi direct
marketing, keagenan, broker, bancassurance, dan distribusi alternatif.
Laporan Rugi Laba
Neraca
Sumber : www.axa-mandiri.co.id
Minggu, 17 Maret 2013
RUANG LINGKUP LAPORAN KEUANGAN
Laporan
keuangan memiliki banyak definisi menurut para ahli. Laporan keuangan adalah
hasil akhir dari proses akuntansi. Sebelum kita mengetahui pengertian dari
laporan keuangan, perlu kita ketahui terlebih dahulu pengertian dari akuntansi.
Akuntansi adalah proses dari transaksi atau kejadian-kejadian ekonomi yang diidentifikasi,
dicatat, digolongkan, dan dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan yang
digunakan untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dalam sebuah usaha.
a.
Pengertian
Laporan Keuangan
Pengertian
laporan keuangan menurut SAK
“Laporan
Keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan ( yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya
sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana ), catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”
Pengertian
laporan keuangan menurut Drs.S.Munawir
“Laporan
Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.”
Jadi laporan
keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi neraca,
perhitungan laba rugi, serta perubahan posisi keuangan serta catatan atas
laporan keuangan.
b.
Tujuan
Laporan Keuangan
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan
informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dalam suatu usaha.
c.
Pihak-Pihak
Yang Menggunakan Laporan Keuangan
Pihak internal : Pemilik perusahaan, manager, dan
karyawan
Pihak Eksternal : Investor, pemberi pinjaman,
Pemasok, Pelanggan, Pemerintah, Masyarakat
d.
Keterbatasan
Laporan Keuangan
- Laporan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan laporan sementara dan bukan merupakan laporan yang final
- Laporan keuangan bersifat historis
- Angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
- Laporan keuangan bersifat umum, sehingga tidak dapat dianggap satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan.
e.
Jenis-Jenis
Laporan Keuangan
Laporan terdiri dari komponen-komponen berikut:
·
Neraca
Neraca adalah daftar yang sistematis tentang aktiva,
kewajiban/hutang, dan modal milik pemegang saham, yang bertujuan untuk
menunnjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu,
biasanya pada akhir kuartal, atau akhir tahun tertentu.
·
Laporan Laba-Rugi
Laporan laba rugi adalah ikhtisar pendapatan dan beban yang menunjukkan
hasil bersih (laba bersih atau rugi bersih) suatu perusahaan untuk satu periode
akuntansi.
·
Laporan Perubahan Modal
Laporan Perubahan Modal adalah
suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan yang
tejadi pada modal suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.
·
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan
keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari
suatu perusahaan selama periode tertentu.
·
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang
menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari
hasil keuangan perusahaan.
f.
Syarat-syarat
laporan Keuangan
Laporan keuangan yang baik harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
·
Relevan
·
Jelas dan dapat dimengerti
·
Dapat diuji kebenarannya
·
Netral
·
Tepat waktu
·
Dapat diperbandingkan
·
Lengkap
Sumber :
www. Ilmu-ekonomi.com
Thesis.binus.ac.id
Langganan:
Postingan (Atom)