<BGSOUND src='http://gudanglagu.com/lagu-nasyid/raihan/raihan-demi-masa.mp3'></BGSOUND>

Laman

Selasa, 09 Juni 2015

SISI GELAP DI BALIK GEMERLAP CAHAYA MATAHARI TERBIT

Pendapatan nasional adalah salah satu indikator perekonomian di suatu negara yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku ekonomi dari suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki perekonomian yang kuat di wilayah Asia. Tetapi belakangan ini Jepang sedang dalam  masa perekonomian yang fluktuatif ditunjukan dengan neraca perekonomian yang menurun diawal tahun dan baru mengalami titik kestabilan dan mengorbit lagi pada awal juni 2015 ini.

Pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Jepang direvisi naik tajam pada kuartal I tahun ini menjadi 3,9% dibanding proyeksi dan kuartal sebelumnya.

PDB Jepang sebelumnya diproyeksi naik 2,4%. Sedangkan kuartal IV tahun ini tercatat sebesar 1,5%. Secara kuartalan, ekonomi Jepang tumbuh 1%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 0,6%, dan naik dari tiga bulan sebelumnya sebesar 0,4%.

Salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara adalah pendapatan perkapita/tahun. Pedapatan per kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional atau (GNP atau GDP) dengan jumlah penduduk di suatu negara.   Sebelumnya kondisi perekonomian di Jepang mengalami  pertumbuhan ekonomi yang melambat, atau mengalami deflasi pada bulan Maret. Pembahasan ini, sudah saya ulas pada posting tugas sebelumnya. Salah satunya kondisi tersebut dipengaruhi karena adanya belanja konsumen yang masih lemah. Akan tetapi kondisi tersebut sudah dapat diatasi , dan sudah kembali pulih dengan terlihatnya peningkatan pada Gross Domestic Product (GDP) yang mununjukkan keuntungan lebih yang didapat para perusahaan Jepang.




Nilai saat ini, data historis, perkiraan, statistik, grafik dan kalender ekonomi - Jepang - PDB.  (Sumber : http://id.tradingeconomics.com/japan/gdp )


Negara yang terkenal dengan teknologinya yang maju ini termasuk negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia, yaitu sebesar $37.432,91. Sektor perekonomian andalannya adalah jasa, otomatif, kimia, tekstill, elktronik, telekomunikasi, konstruksi dan Jepang juga terkenal dengan penemuan-penemuan teknologi yang sangat canggih, terutama robot. Budaya dan kesenian di negeri ini juga telah membuat pariwisatanya menjadi tujuan wisata utama bagi wisatawan internasional.

Salah satu masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan adalah masalah kemiskinan.  Di Negara Jepang sendiri memiliki daya tarik yang tinggi, dari berbagai aspek kebudayaan, pariwisata, teknologi dan masih banyak lagi.  Terkadang semua hal yang berhubungan dengan daya tarik tersebut membuat banyak mata silau akan pancaran dari keindahan dan hal yangmenyenangkan dari Negri Matahari terbit ini, sehingga kita tidak bisa melihat sisi lain dari negara tersebut. Setiap negara pasti memiliki kelebihan dan kekurangan tanpa terkecuali dengan Jepang, Jepang pun memiliki masalah pokok yaitu salah satunya masalah kemiskinan. Sampai saat ini pun pemerintah Jepang belum menemukan  cara yang tepat untuk menanggulanginya, terlepas dari krisis ekonomi hampir satu dekade yang lalu tepatnya pada tahun 1990 yang dijuuki dengan “economic bubble” Jepang menghadapi era yang suit daam perekonomian mereka.

Ratusan Perusahaan harus menanggung kerugian , ribuan karyawan kehilangan pekerjaan mereka, dan tingkat kemiskinan di jepang pun meningkat drastis. Hingga saat ini dampak kemiskinan di Jepang masih ada, hanya saja tidak terlihat dan tampak secara jelas. Golongan tuna wisma menjadi “invisble people” orang-orang yang keberadaannnya tidak terlihat ada di tengah masyarakat Jepang, mereka hidup sebagai bayang-bayang dari gemerlapnya negri matahari terbit ini. Konon masyarakat Jepang jika mereka telah diberhentikan dari pekerjaannya, mereka lebih memilih meninggalkan rumahnya dan menjadi tuna wisma, karena mereka malu dengan keluarganya.


Nilai saat ini, data historis, perkiraan, statistik, grafik dan kalender ekonomi - Jepang - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 
(Sumber : http://id.tradingeconomics.com/japan/government-budget)

Perkembangan dana pembangunan di Jepang, APBN ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara merupakan konsep perencanaan pembangunan yang meiliki jangka pendek, karena itulah APBN sellau disusun setiap tahun. Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan, sedangkan dari sisi pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.

Hasil perkiraan penerimaan negara diperoleh dari beberapa hal pokok yang harus diperhatikan yaitu, penerimaan dalam negeri dari migas, penerimaan dalam negeri di luar migas, dan penerimaan pembangunan.

Perdagangan luar negeri merupakan salah satu sumber kekayaan negara, sehingga jika suatu negara ingin mencapai kemakmuran, maka mutlak negara tersebut harus melakukan perdagangan dengan negara lainnya.

Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah a.l. minyak, gas alam cair, batubara, hasil tambang, udang, pulp, tekstil dan produk tekstil, mesin, perlengkapan listrik, dll. Di lain pihak, barang-barang yang diekspor Jepang ke Indonesia meliputi mesin-mesin dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku-cadang elektronik, mesin alat transportasi dan suku-cadang mobil.

Investasi langsung swasta dari Jepang ke Indonesia yang menurun sehubungan dengan stagnasi yang dialami perekonomian Indonesia akibat krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997, kini belumlah pulih sepenuhnya, namun Jepang tetap menempati kedudukan penting di antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia.

Dalam jumlah investasi langsung asing di Indonesia dari tahun 1967 hingga 2007, Jepang menduduki tempat pertama dengan angka 11,5% dalam kesuluruhannya.

Terdapat kurang lebih 1000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia (sumber: JETRO). Perusahaan-perusahaan tersebut memperkerjakan lebih dari 32 ribu pekerja Indonesia yang menjadikan Jepang sebagai negara penyedia lapangan kerja nomor 1 di Indonesia (sumber: BKPM).

Indonesia merupakan negara penerima ODA (bantuan pembangunan tingkat pemerintah) terbesar dari Jepang (berdasarkan realisasi netto pembayaran pada tahun 2005 adalah US$1.22 milyar, yaitu + 17% dari seluruh ODA yang diberikan Jepang)

Selain itu, realisasi bantuan untuk tahun 2006 adalah :

Pinjaman Yen
: 125.2 milyar Yen
Bantuan hibah
: 5.4 milyar Yen
  (berdasarkan pertukaran Nota-nota)
Kerjasama teknik
: 7.8 miliar Yen
  (berdasarkan realisasi pembiayaan JICA)

Dengan demikian dibalik kemapanan perekonomian Jepang sebagai negara yang berpengaruh di Asia ternyata menyimpan fluktuasi perekonomian yang berliku ditunjukkan dengan adanya kemerosotan perekonomian dalam negeri walaupun untuk hubungan antar negara mengalami peningkatan yang signifikan. Akan tetapi kemerosotan dalam negeri dapat diatasi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengutamakan kesejahteraan setiap warganya sehingga terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi di luar proyeksi yang diinginkan dan secara tidak langsung meningkatkan pendapatan perkapita di negara tersebut.




Sumber Pustaka :

Seri Diktat Kuliah, Perekonomian Indonsia, Universitas Gunadarma
http://www.id.emb-japan.go.jp/birelEco_id.html
http://id.tradingeconomics.com/japan/government-budget
http://id.tradingeconomics.com/japan/gdp