Melihat pergerakan inflasi Jepang yang nyaris tidak
fluktuatif dan cenderung terus tergerus oleh sentimen negatif baik dari data
lokal maupun global, maka hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Shinzo Abe,
PM Jepang bahwa pemulihan ekonomi di Jepang belum solid hingga tahun 2015 ini. Data mengecewakan masih datang dari industri
manufaktur dan belanja konsumen, sehingga menimbulkan keraguan tentang kekuatan
permintaan domestik. Namun meski tingkat belanja konsumen dalam negeri masih
lemah, aktivitas ekspor Jepang diprediksi akan terus berkembang dimana
pengiriman barang ke Amerika Serikat (AS) akan menjadi katalis pertumbuhan
ekspor terkuat. Tidak hanya itu, surplus perdagangan juga akan tumbuh lebih
besar dalam beberapa bulan ke depan karena harga minyak telah menekan laju
impor. Kondisi ini tentu sangat positif bagi pertumbuhan ekonomi Jepang.
Melihat kondisi surplus dagang ini, Abe pun mengajak seluruh perusahaan besar
di Jepang agar segera menaikkan gaji karyawannya sehingga tingkat belanja
konsumen domestik dapat naik dan perlahan masalah deflasi teratasi. Sejauh ini
baru Toyota, salah satu perusahaan otomotif besar di Jepang yang sudah melaksanakan
instruksi Abe. BOJ juga terus memantau bagaimana efek kemerosotan harga minyak
terhadap inflasi Jepang. Terutama dalam hal mencapai goal inflasi sebesar 2
persen. Berdasarkan data yang keluar pagi ini, IHK inti Jepang yang meliputi
minyak tetapi tidak termasuk volatilitas harga makanan segar, naik 2,0 persen
pada pada bulan Februari. Sementara itu, pengeluaran rumah tangga turun 2,9
persen pada bulan Februari, dimana
penurunan ini sudah terjadi selama hampir 1 tahun terakhir. Para pembuat
kebijakan berharap dengan jatuhnya harga bensin dan naiknya upah dapat
meningkatkan pengeluaran di sektor rumah tangga dalam beberapa bulan mendatang.
Dilihat dari laporan tersebut, Negeri Sakura kini
masih sedang berusaha memulihkan perekonomiannya. Lapoan terakhir, pada bulan
April ini Jepang sudah menunjukkan
dampak positif bagi perekonomian Jepang. Hal itu terlihat dari meningkatnya
Gross Domestic Product (GDP) jepang. Dan perusahaan Jepang mendapatkan
keuntunga yang lebih, sehingga meningkatkan dunia investasi didalamnya. Selain
itu, Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai supplier komponen lokal insdustri di
Jepang juga Meningkat.
Menurut saya, strategi pembangunan ekonomi yang
dilakukan Jepang saat ini yang cocok adalah strategi pendekatan kebutuhan
pokok. Dimana strategi ini telah dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan
Sedunia (ILO) pada tahun 1975 yaitu dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok
manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah. Dapat
dikaitan dengan upaya pemulihan perekonomian Jepang saat ini yaitu bahwa Abe PM
Jepang telah mengeluarkan kebijakan yaitu meminta perusahaan-perusahaan Jepang
untuk menaikkan gaji karyawannya, sehingga dengan tingginya pendapatan
warganya, maka daya beli untuk konsumsinya meningkat sehingga GDP nya semakin
meningkat. Selain itu menurut saya, strategi ketergantungan juga salah satu
strategi pembangunan ekonomi yang telah dilakukan oleh Jepang untuk menciptakan
warga masyarakat yang mandiri. Terlihat saat ini Jepang memiliki begitu banyak masyarakat
yang menciptakan usaha-usaha industri kretaif yang dapat membantu GDP
negaranya.
Jepang terdiri dari 47 prefektur. Berdasarkan keadaan
geografis dan sejarahnya, 47 prefektur ini dapat dikelompokkan menjadi sembilan
kawasan yaitu : Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku,
Kyushu, dan Okinawa. Setiap kawasan ini mempunyai dialek dan adat-istiadat
sendiri, serta budaya yang unik. Misalnya, kawasan Kanto yang mencakup Tokyo,
dan kawasan Kansai yang mencakup Osaka, amat kontras dalam segala hal, mulai
dari citarasa makanan hingga gaya seni pertunjukan tradisional, sehingga orang
senang membanding-bandingkannya.
Penduduk Jepang berjumlah 127 juta orang, menduduki tempat ke-9 di dunia dalam
hal jumlah penduduk terbanyak di dunia. Karena jumlah penduduknya cukup banyak
dibandingkan dengan luas daratannya, maka rata-rata kepadatan penduduknya cukup
tinggi yaitu 342 orang per 1 km2. Angka ini jauh lebih besar daripada Amerika
Serikat (29), dan Prancis (107), dan kurang-lebih sama dengan Belgia (333).
Daerah-daerah pegunungan meliputi lebih dari 70% dari daratan Jepang, sehingga
kota-kota utama berpusat di tanah datar yang luasnya tidak sampai 30% dari
daratan Jepang. Kota dengan penduduk lebih dari satu juta adalah : Sapporo di
Hokkaido; Sendai di kawasan Tohoku; Saitama, Tokyo, dan Yokohama di kawasan
Kanto; Nagoya di kawasan Chubu; Osaka, Kyoto, dan Kobe kawasan Kinki; Hiroshima
di kawasan Chugoku; dan Fukuoka di Kyushu. Kiranya tidak perlu dikatakan lagi
bahwa Tokyo sebagai ibukota merupakan pusat kegiatan Jepang. Kota-kota utama
lainnya berperan sebagai pusat politik, ekonomi dan kebudayaan bagi kawasan
yang bersangkutan.
Demikian postingan kali ini. Semoga bermanfaat. J
Sumber :
Seri Diktat Kuliah, Perekonomian Indonsia, Universitas
Gunadarma
Book Google,
Penulis: Imamul
Arifin, Judul: Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas X
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah